Mengurangi Turnover Karyawan Adalah

Mengurangi Turnover Karyawan Adalah

Dorong keseimbangan antara kerja dan kehidupan

Salah satu cara terpenting untuk mengurangi pergantian karyawan adalah dengan menjadikan ruang sebagai prioritas non-pekerjaan mereka. Mendukung keseimbangan kerja/kehidupan termasuk memungkinkan waktu mulai dan berakhir yang fleksibel, waktu istirahat yang dibayar atau penitipan anak di tempat.

Menunjukkan kepada karyawan Anda bahwa Anda menyadari bahwa mereka memiliki kewajiban di luar tempat kerja dapat membantu mereka merasa kurang stres dan dihargai sebagai manusia seutuhnya.

Cari Karyawan Yang Tepat

Dalam hal ini, Anda harus bisa mencari karyawan yang memiliki kemampuan tepat. Selain itu, Anda juga harus mencari tahu apakah karyawan tersebut cocok dengan budaya pada perusahaan Anda, bisakah dirinya bekerja dalam tim atau persyaratan lainnya yang harus Anda perhatikan.

Kemampuan setiap orang masih bisa dilatih, namun watak pribadi tiap individu akan sulit untuk diubah.

Solusi Mengatasi Turnover yang Tinggi

Jangan khawatir, berita baiknya adalah permasalahan tentang employee turnover sangat bisa untuk diatasi. Seringkali, solusinya dimulai dengan manajer departemen. Berikut beberapa cara yang bisa digunakan oleh tim HR untuk mengatasi permasalahan employee turnover:

Jika terjadi permasalahan employee turnover, perusahaan wajib memberi perhatian khusus dan segera mengatasinya sebelum berlarut dan nantinya merugikan perusahaan tersebut. Laju employee turnover yang tinggi memberikan berbagai permasalahan perusahaan yang bisa berdampak fatal bagi perusahaan.

Analisa permasalahan secara mendetail dan menyeluruh bisa menyelamatkan perusahaan dari permasalahan employee turnover ini. HR dan manajer mempunyai peranan penting dalam menyelesaikan permasalahan employee turnover ini. Keberadaan teknologi dapat dimanfaatkan untuk kelancaran proses mengatasi maupun mencegah laju employee turnover yang tinggi. Worxspace hadir sebagai smart personalia tool yang dapat membantu HR dan manajer dalam mengatasi masalah employee turnover. Pelajari selengkapnya di https://worxspace.id/

Cara Untuk Mengurangi Turnover Karyawan

Salah satu cara terpenting untuk menurunkan biaya adalah dengan mengurangi pergantian atau turnover karyawan. Mengetahui cara mempertahankan karyawan dapat menghemat uang dan waktu Anda sekaligus membangun merek perusahaan Anda. Pada artikel ini, kami menjelaskan apa itu turnover karyawan dan memberi Anda langkah-langkah untuk menguranginya.

Kerugian Finansial

Merekrut karyawan baru bukanlah suatu hal yang mudah dan juga murah. Perekrutan akan memakan banyak biaya, mulai dari membayar vendor untuk membuka lowongan kerja, proses interview, pelatihan, sampai memilih karyawan yang memiliki kemampuan yang sama dengan karyawan sebelumnya. Terlebih lagi bila Anda harus membayar pesangon untuk karyawan yang resign.

Apa yang Menyebabkan Turnover Karyawan?

Berikut adalah beberapa faktor yang menyebabkan karyawan keluar dari perusahaan:

Berdasarkan hasil survei “2022 Global Talent Trends” dari LinkedIn, pada peringkat satu, ada sebanyak 63% karyawan yang memprioritaskan work-life balance ketika memilih pekerjaan. Hal ini mengindikasikan bahwa karyawan ingin pekerjaan yang tidak mengganggu kenyamanan hidupnya.

Kelelahan terjadi ketika karyawan diminta untuk melakukan tugas tanpa sumber daya yang memadai, ketika mereka merasa kurang kontrol, atau ketika mereka secara konsisten menghadapi lebih banyak stres harian.

Anda harus refleksi: Apakah Anda secara teratur meminta atau mengharapkan karyawan untuk bekerja pada akhir pekan atau setelah jam kerja? Apakah Anda sudah menyediakan teknologi yang tepat dan sumber daya lain yang memadai?

Tim dan manajer HR harus meminta umpan balik kepada karyawan tentang beban kerja mereka—yang kemudian membuat perubahan sesuai kebutuhan dan berkomitmen untuk menyediakan sumber daya yang tepat bagi karyawan.

Ketika karyawan meninggalkan perusahaan, kompensasi dan tunjangan adalah salah satu alasan utamanya.

Dari hasil survei LinkedIn sebelumnya, pada peringkat kedua ditemukan bahwa 60% karyawan menjadikan kompensasi dan tunjangan sebagai prioritas utama mereka dalam memilih pekerjaan.

Gaji pokok yang lebih tinggi memiliki dampak yang kuat pada retensi, sebab menggaji karyawan dengan baik adalah cara nyata untuk menunjukkan bahwa Anda menghargai kontribusi mereka.

Bagaimana Anda bisa memastikan kompensasi sesuai untuk pasar dan peran SDM? Pertama, pantau gaji perusahaan lain setiap tahun, khususnya untuk pekerjaan yang sulit diisi.

Kedua, identifikasi kandidat terbaik, lalu perbaiki ketidakseimbangan gaji dengan melakukan analisis kesetaraan gaji antar ras dan gender.

Prioritaskan pengakuan karyawan

Mengakui keberhasilan karyawan Anda dapat membuat dampak besar dalam mengurangi pergantian karyawan. Banyak orang akan merasa lebih berinvestasi di perusahaan ketika mereka merasa pekerjaan mereka dihargai dan diperhatikan. Pengumuman pujian, penghargaan, hadiah, dan bonus dapat membantu karyawan merasa dihargai.

Memberikan Hak Karyawan secara Tepat

Pastikan Anda selalu memenuhi hak-hak karyawan yang dijanjikan saat proses rekrutmen, seperti kenaikan gaji, bonus, atau tunjangan lainnya. Jika karyawan merasa dipenuhi haknya, mereka akan lebih loyal dan berkomitmen kepada perusahaan. Sebaliknya, kegagalan dalam memenuhi hak ini dapat menyebabkan kekecewaan dan mendorong mereka untuk mencari pekerjaan di tempat lain.

Apresiasi Karyawan secara Rutin

Apresiasi merupakan salah satu kunci utama untuk mengurangi turnover karyawan. Tidak perlu selalu dalam bentuk materi besar, kadang apresiasi sederhana seperti ucapan terima kasih atau ajakan makan siang bersama sudah cukup untuk membuat karyawan merasa dihargai. Ketika mereka merasa diapresiasi, loyalitas mereka kepada perusahaan akan meningkat.

Berkomunikasi dengan jelas dan sering

Komunikasi adalah kunci untuk mengurangi pergantian karyawan. Anda harus secara teratur mendiskusikan tujuan, hambatan, dan strategi tim dan perusahaan. Karyawan merasa diikutsertakan dan dihargai ketika mereka terus mendapat informasi.

Komunikasi terbuka juga dapat membangun budaya di mana tim Anda merasa nyaman untuk berbagi perspektif, umpan balik dan rekomendasi yang konstruktif.